2.197 hari Aku dan Kamu belajar terbang bersama. Mengandalkan sepasang sayap dan terbang berdampingan. Satu sayap itu ada padaKu dan satu lagi merekat padaMu. Kita bergandengan mencoba terbang. Menguatkan kepak sayap agar terus menjadi kuat dan mampu terbang melewati batas cakrawala.
Aku ada Kamu disitu.
Kamu ada Aku bersama.
Saat terjatuh. Terjerembab. Sayap terluka. Patah.
Tapi terus berusaha untuk bangkit dan mencoba kembali mengepak. Perlahan. Takut. Khawatir. Ketakutan tanpa dasar untuk kembali terbang. Satu panggilan mencoba menguatkan.
“Kita pasti bisa kalau bersama-sama. Mari terbang.”
Bisikan sederhana dengan jutaan makna Kamu bisikkan di telingaKu. Berusaha mengajakKu untuk terus mencoba sampai kepak sayapKu kuat. Tak pernah lelah. Terus bersamaKu. MembujukKu agar kembali bisa melihat matahari yang kilau indah sinarnya membuat cerah Bumi. MenuntunKu dalam gelap malam tanpa Bintang dengan sebaris senyum milik Bulan. Kamu terus mengajakKu untuk berani melihat dunia dengan sudut pandang berbeda.
Itu Kamu. Ini Aku. Dulu Kamu. Dulu Aku. Sekarang Kita.
Kepak sayapKu semakin kuat. Aku berani terbang bersamaMu melewati gumpalan Awan. Menari di atas Pelangi. Memberikan ciuman pagi pada Matahari. Dan membagi cerita jiwaKu pada Bulan. Dan, Kamu ada disitu. Disana. Dimana-mana. MendampingiKu dengan sejuta cinta.
Apa jadinya Aku, bila sayap ini terlanjur patah. Luka. Dan tanpa Kamu?
Aku masih berada disana. Dalam sangkar hijau berdaun dan berisi istanaKu sendiri. Menikmati keseluruhan hidup hanya untuk diriKu sendiri.
Aku beruntung memiliki Kamu. Satu sayapMu telah membuatKu bisa terbang tak lagi sendirian. Kita berdampingan. Tak kan saling meninggalkan. Sebesar apapun rintangan di depan sana berusaha mematahkan kembali keberanianKu. Tapi, Aku percaya akan ada satu sayapMu membawaKu terbang.
Aku beruntung menemukanMu di saat semua seakan hanya punya satu warna. Bahkan saat Aku hampir tidak bisa menemukan warnaKu sendiri. Kamu menawarkan Pelangi dan Aku tidak memilih untuk mengambil satu warna. Aku mencoba merasai setiap warna.
Warna bahagia. tawa. gelak. cinta. senyum. tatap mata. dan hati.
SangkarKu pun kini berisi banyak warna. Tak hanya ada suka, Aku belajar menerima lara. Kamu ada bersamaKu melewati semuanya.
Dalam keseluruhan rasa. Aku tahu, Kamu begitu cinta. Aku ingin terus bersama Kamu dalam setiap masa. Jika Tuhan masih percaya, satu sayapMu dan satu sayapKu mampu saling menguatkan. Dan, Kita ada untuk mata, hati, akal, dan jiwa.
Aku ingin terus terbang bersama Kamu. Dengan Kita, hidup jadi lebih mudah.